Kolom Poros Mahasiswa Koran Sindo Rabu 27 Agustus 2014 |
Indonesia adalah negara
yang memiliki sumber daya
alam yang melimpah. Selain luas wilayah dan sumber
daya manusia yang besar, bangsa ini dipandang juga sebagai
bangsa yang besar. Namun, dekade terakhir mulai muncul
masalah dalam ketersediaan
energi dan pangan.
Dalam kerangka ini penting
untuk melihat Indonesia sebagai bagian tak terpisahkan dari
sistem kosmopolit dunia. Sangat perlu kiranya kita
membuka diri dengan negara-negara lain. Teknologi
yang berkembang dan diproduksi khususnya oleh negara maju telah menghasilkan alat-alat canggih dalam
menghadapi krisis energi dan pangan.
Ini dapat dicontoh dari kebijakan negeri ini, praktik
pengembangan varietas baru dalam dunia pertanian
akan membuat ketahanan pangan kita dapat bertahan.
Ini tentu dibutuhkan penelitian maupun teknologi yang
modern demi menghasilkan varietas pangan yang lebih
produktif dan tahan hama. Dari hasil varietas terbaik ini
dapat digunakan sebagai bahan dalam merancang sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan. Di tingkat
lanjut swasembada pangan dan peningkatan daya saing
global dari hasil pertanian melalui perluasan perdagangan ke negara-negara lain dapat dilakukan.
Pelajaran berharga dapat kita ambil dari sosok Norman Borlaug melalui Revolusi Hijau yang menyelamatkan jutaan orang dari bencana krisis pangan. Negeri ini
juga memiliki ilmuwan-ilmuwan dari Institut Pertanian
Bogor yang dapat mengembangkan jejak Revolusi Hijau.
Lembaga riset di IPB dapat menjadi pionir dalam proses
meneliti dan mengembangkan hasil-hasil pertanian
melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pendidikan kepada para petani mengenai penggunaan bioteknologi pertanian juga hal yang penting. Penyuluh pertanian bertanggung jawab dalam membina para
petani untuk selalu menggunakan teknologi modern
guna meningkatkan produktivitas pertanian. Pemerintah juga berperan dalam mengawal harga-harga kebutuhan pertanian seperti bibit dan pupuk serta mengawal
harga panen ketika anjlok.
Dalam bidang energi, penelitian terhadap energi alternatif dan manajemen energi merupakan hal vital untuk terus dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi energi.
Energi alternatif yang sedemikian banyak sebagai
contoh pembangkit listrik tenaga air dan pembangkit
listrik tenaga angin yang belum dioptimalkan. Sinar matahari juga mulai diteliti sehingga lahir solar cell yang mulai menarik perhatian para ilmuwan-ilmuwan sehingga
lahir mobil yang menggunakan energi matahari. Pendidikan mengenai lingkungan hidup juga perlu diberikan
kepada masyarakat agar pengetahuan mengenai isu
penggunaan energi, krisis energi, dan efisiensi energi sangat penting guna memberi gambaran masyarakat mengenai ketahanan energi.
Hingga memang pembangunan teknologi guna
mencari energi alternatif menjadi hal yang penting. Dalam hal ini kiranya kita dapat belajar dari negara lain dalam manajemen energi. Mereka mulai meninggalkan
ketergantungannya terhadap bahan bakar fosil
sehingga perekonomiannya lebih kuat.
Permasalahan ketahanan energi dan pangan dapat
diatasi dengan keoptimisan. Di satu sisi dengan membuka diri terhadap percaturan dunia guna melakukan
perubahan teknologi secara efektif dan efisien
0 komentar :
Posting Komentar
Berikan komentar Anda untuk tulisan di atas...,