Jumat, 06 September 2013

Mahasiswa dan Budaya Kritis-Konstruktif



Oleh : Muhammad Kridaanto; Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Ketua IPNU UNNES


  Sebagai salah satu parameter pendidikan di Indonesia, kampus tidak bisa di pandang sebelah mata. Kampus telah melahirkan banyak sarjana. Berbagai inovasi maupun kemajuan yang dilakukan mampu memberi kebanggaan di dunia pendidikan Indonesia. Kemajuan ini berasal dari orang-orang yang mendedikasikan diri untuk memajukan pendidikan di lingkungan kampus, baik jajaran pimpinan birokrasi, pegawai maupun mahasiswa.

Kalau dulu kampus terkenal dengan biaya kuliah yang mahal, sekarang telah ada program Beasiswa Bidik Misi yang mulai menampakkan bahwa dunia kampus bisa disentuh oleh kalangan  “wong cilik”. Memang ada syarat untuk mendapatkan beasiswa tersebut yaitu selain penerima beasiswa berasal dari keluarga kurang mampu juga harus memiliki kemampuan akademik yang baik. Peraturan tersebut  saya rasa baik, dengan adanya peraturan ini akan menambah semangat dan pemicu bagi mahasiswa untuk mendapatkan nilai akademik yang baik.

Akan tetapi yang perlu diperhatikan juga bahwa jangan sampai karakter sebagai seorang mahasiswa  hilang. Mahasiswa tidak boleh lupa dengan kegiatan berorganisasi, diskusi maupun melihat realita di masyarakat. Lewat forum diskusi akan terbentuk kelompok pengkaji keilmiahan, sosial-politik, ekonomi, seni, sastra dan sebagainya. Sehingga mahasiswa tidak kehilangan karakter sebagai insan yang kritis-konstruktif. Kalau siswa memiliki tugas untuk belajar dan berkarya, sedang mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk belajar, berkarya dan terjun ke masyarakat. Hal ini dapat kita lihat di dalam isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kita meyakini bahwa bangsa kita adalah bangsa yang besar, dengan jumlah Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam yang melimpah. Namun kita sering lupa tanggungjawab untuk memajukan negara ini bukan hanya milik pemerintah. Mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk turut serta membangun negaranya.

Sebagai para cendekiawan muda, ilmu senantiasa harus  diasah sekaligus ditransfer. Melalui forum-forum diskusi, kita akan belajar dan mendapat banyak hal. Mengukur kapasitas dari keilmuan sekaligus berbagi ilmu. Dari sini Tri Dharma perguruan tinggi dapat diaplikasikan secara baik.

Kelak generasi masa kini yang akan memimpin negara ini. Kita akan berusaha melakukan yang terbaik agar bangsa dan negara ini mampu mewujudkan cita-citanya. Ketika mahasiswa mulai sadar peran dan karakternya, maka kata-kata sang proklamator Ir. Soekarno akan benar-benar terjadi. “Beri Aku 10 Pemuda, maka Akan Kuguncang Dunia”. Hidup Mahasiswa! 

Koran Muria tanggal 3 September 2013 
Nama                                     : Muhammad Kridaanto  
Status                                    : Mahasiswa UNNES 
Jurusan / semester                 : Fisika / VII
No HP                                    : 085727058154