Sabtu, 07 Februari 2015

Peranan Keterampilan Bahasa Inggris

Peranan Keterampilan Bahasa Inggris sebagai
Strategi Kontributif dalam Mengembangkan
Daya Saing Pemuda di Era Global
Oleh: Muhammad Kridaanto*

Sekarang ini kita telah memasuki era globalisasi. Batasan geografis seakan menyempit dan arus informasi bergerak kian cepat. Senada dengan hal tersebut Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan mendefinisikan globalisasi sebagai proses yang meliputi penyebab, kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.  Salah satu imbas dari globalisasi adalah iklim kompetisi yang semakin bebas. Hal ini terjadi lantaran teknologi modern dan informasi yang sebegitu cepat dalam masyarakat dunia dewasa ini. Manusia yang hidup di era globalisasi ini memang berada dalam sebuah kombinasi yang kompleks karena interaksi antar manusia-antar bangsa, sehingga tuntutan atas diri dan identitas diri seringkali menjadi kabur. Interaksi antar bangsa yang sedemikian dinamis membutuhkan perencanaan yang matang. Komunitas global adalah efek dari interaksi yang terjadi antar bangsa. Di sinilah preferensi (kecenderungan) globalisasi bergeser  menjadi kompetisi global.
Mengutamakan pembangunan dengan menyediakan fasilitas di bidang kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, dan lingkungan adalah sebuah gagasan penting untuk menyambut persaingan global. Dalam hal ini peningkatan kesadaran dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) selayaknya ditempatkan dalam prioritas utama. Artinya pembangunan manusia Indonesia disusun dengan berorientasi pada wawasan nasional dan global. Apalagi bonus demografi yang sedang dinikmati  negara kita, bonus yang kita dinikmati sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dibandingkan dengan penduduk usia non produktif. Dengan komposisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa jumlah generasi muda atau pemuda di negara kita sedang berada dalam kuantitas yang besar, tinggal bagaimana dapat membekali pemuda untuk memajukan kualitas menjadi semakin baik.
Lalu bagaimana posisi pemuda kita di tengah-tengah  perkembangan dunia yang begitu pesat?
Dengan kondisi yang semakin kompetitif dalam skala regional maupun global, kemampuan dalam bidang pengetahuan, wawasan,  dan komunikasi harus dimiliki oleh para pemuda. Dunia yang terus berubah perlu dihadapi pemuda dengan dinamis. Dimana kesadaran dalam membentuk kualitas diri sebagai ekstensifikasi (perluasan) kemampuan dalam membekali diri. Dengan memperhatikan kenyataan yang ada, perlu kiranya segera merumuskan langkah-langkah baru. Untuk menumbuhkan motivasi yang kuat dan semangat dalam bekerja dengan kesadaran dan peningkatan kemampuan diri menjadi pemuda yang unggul.

Bahasa sebagai Gerbang Peningkatan Diri
Seorang sosiolog dari Jerman, Jurgen Habermas dalam bukunya “Knowledge and Interest” (1968), mengemukakan bahwa ada tiga sarana dasar yang bekerja dalam pembentukan ketahanan, penyelamatan, dan pengembangan masyarakat, yaitu kerja (arbeit), bahasa (sprache) dan impinan (herrschaft). Habermas juga menyatakan bahwa dengan berbahasa manusia mencapai pemahaman (verstehen) dan kemufakatan (verstaendigung), baik terhadap diri sendiri maupun terhadap warga masyarakat. Bahasa adalah sarana paling mendasar dari proses penghantaran adat/tradisi, termasuk penyampaian segala bentuk hasil kebudayaan serta teknik membudaya, bahkan sarana dasar penerus segala citra yang telah terwujud, dilestarikan, dan diwariskan oleh suatu masyarakat.
Bahasa menjadi “a key to the world”, dimana akses komunikasi dan informasi akan terjalin melalui perantara bahasa.  Persaingan global ini juga memiliki keterkaitan secara erat dengan kemampuan berbahasa. Artinya bahasa internasional menjadi suatu kebutuhan penting untuk berkomunikasi, menggali/memperoleh informasi maupun berbagi informasi. Saya mengutip dari laman id.wikipedia.org bahwa bahasa Inggris menjadi bahasa yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Luasnya penggunaan bahasa Inggris juga disebabkan oleh penyebaran kebudayaan dan teknologi Amerika Serikat yang mendominasi di sepanjang abad ke-20. Hal ini yang menyebabkan bahasa Inggris menjadi bahasa utama dan secara tidak resmi dianggap sebagai lingua franca (bahasa pergaulan) di berbagai belahan dunia.
Kelemahan penguasaan bahasa Inggris merupakan salah satu sebab dari kurang greget daya saing SDM kita di kancah internasional. Alienasi atau keterasingan manusia dari masyarakat dunia yang semakin maju seakan melanda negara kita dengan sindrom “gagap bahasa”. Padahal Indonesia saat ini berada dalam kepungan persaingan global yang begitu masif. Hal inilah yang menjadi penyebab perkembangan pengetahuan dan teknologi berjalan lamban. Padahal teknologi dan keilmuan modern masa kini berkembang pesat di luar negeri dan bahasa yang paling memungkinkan sebagai “jembatan penghubung” pengetahuan yang digunakan ialah bahasa Inggris.
Upaya mewujudkan daya saing pemuda melalui peningkatan keterampilan bahasa Inggris merupakan salah satu langkah konkrit untuk mengejar ketertinggalan dan memperkaya pengetahuan  melalui akses informasi. Pendidikan dan pelatihan keterampilan berbahasa Inggris menjadi urgensi untuk kesiapan dalam menghadapi era globalisasi.
Bahasa Inggris adalah bahasa universal seluruh negara. Terdapat relevansi antara kemampuan berbahasa Inggris dalam membuka pencerahan terhadap dunia global, karena penguasaan pengetahuan kita tentang dunia lebih mudah diperoleh dengan kecakapan menguasai bahasa internasional tersebut. Ini dapat menjadi langkah untuk keluar dari kejumudan dan melakukan lompatan besar. Di satu sisi keterampilan berbahasa Inggris dibutuhkan pemuda untuk menyerap pengetahuan dalam literatur-literatur luar negeri yang lebih maju. Di sisi lain ide dan gagasan kreatif yang ada dibenak pemuda akan tersebar ke ruang yang lebih luas melalui penggunaan bahasa internasional dalam karya yang dihasilkan. Bahkan bisa saja ide kita akan menunjang peningkatan kemajuan dunia yang lebih kompleks.
Keterampilan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dapat dipahami pula dalam dua dimensi, yaitu cakupan (scope) maupun kekuatan atau kapasitas (strength). Di sinilah pemuda dengan kemampuan berbahasa Inggris dapat memiliki akses informasi mengenai pengetahuan, teknologi, dan kemajuan yang berguna untuk meningkatkan nilai tambah kualitas diri. Kemampuan beradaptasi dalam melihat horizon dunia juga menjadi lebih luas. Di samping interpretasi terhadap dunia dan wawasan, serta berpartisipasi dalam membangun keilmuan.
Pemuda sebagai arsitek peradaban benar-benar terwujud dengan peranan, kemampuan, dan kesanggupan untuk membawa nama baik bangsa ke hadapan bangsa lain. Kita tahu pula bahwa pengaruh dan dampak (magnitude)-nya secara berkelanjutan dari peranan dan kemampuan pemuda dalam kancah internasional akan membuat harum nama bangsa.

Pemuda Berkualitas dan Berwawasan Global
Manusia Indonesia dikenal memiliki etos kerja yang tinggi, tetapi masih belum mengembangkan pemikiran dan potensi yang ada dalam dirinya. Kualifikasi yang cukup sebagai bekal persaingan di era global salah satunya adalah mampu berkomunikasi secara internasional dan memiliki wawasan luas. Potensi ini akan memacu daya cipta (kreativitas) dan pembaruan (inovasi) dengan peran pemuda untuk menjadi pendorong lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas. Apalagi bahasa Inggris lebih dominan digunakan di forum internasional.
Peranan bahasa Inggris dalam meningkatkan daya saing nasional dapat dilakukan pula dengan upaya untuk membumikan ilmu-ilmu impor. Sehingga terbentuk orientasi ke depan dengan munculnya gagasan-gagasan baru untuk mewujudkan transformasi realitas (budaya dan pengetahuan-keilmuan) yang ditunjang oleh kebijakan yang koheren mengenai riset, pengembangan pengetahuan, dan teknologi. Dalam kondisi sekarang, perlu konsentrasi dalam meningkatkan daya saing global dan membuka diri pada dunia untuk mengembangkan basis teknologi dan keilmuan.
Perenungan dan konsiderasi yang mantab memang masih belum tercapai melalui tulisan ini dalam menggarap gagasan peran bahasa Inggris dan daya saing pemuda di era global. Oleh karena itu, semoga energi kita untuk terus melontarkan gagasan-gagasan yang lebih demi kemajuan bangsa tercinta di kancah internasional dapat berkembang dan tumbuh secara berkelanjutan. Agar upaya untuk memberikan arahan pemuda dalam memproyeksikan dirinya ke masa depan.  Narasi perubahan persaingan yang mengalir deras seiring dengan kebijakan pasar global maupun akses terhadap informasi yang luas memberikan peluang yang sama dalam kompetisi global. Pemuda juga harus mulai menggiatkan penelitian dan pengembangan teknologi lokal yang berdaya saing global dengan tetap mengelola modal kapasitas keilmuan.
Menyambut era global dengan optimistik,  tanggap menghadapi perubahan dan memupuk semangat persaudaraan global sehingga terbentuk pola kehidupan kebudayaan masyarakat yang bersifat transkultural. Globalisasi bukanlah sebuah ancaman, tapi ini sebuah tantangan bagi kegiatan berpikir dan berkarya. Kita harus berbenah! Dan menganggap ini bagian dari berlomba-lomba dalam kebaikan.
Salah satu lembaga pendidikan yang ikut andil dalam upaya membantu pemuda dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Inggris adalah WE Academy Saung Inggris. Sekolah ini terletak di Jalan Geger Arum 101 Sukasari Isola - Bandung, Belakang Kampus UPI Kota Bandung, yang memiliki visi “Menjadi Sekolah Alam Pendidikan Bahasa Inggris Terbaik di Indonesia yang Berbasis Kearifan Lokal”. Hal inilah yang membuat Wisdomnesia English (Saung Inggris) sebagai International Language Academy memiliki keunggulan dalam rangka mempersiapkan pemuda dalam menghadapi tantangan global. Berbagai program menarik seperti Public Speaking; Job/Academic Interview; TOEFL Preparation; English for Kids; Intensive Class and Privat  dengan tidak melupakan aspek penting yaitu penanaman nilai-nilai kearifan lokal membuat sekolah ini lebih memiliki keunggulan dalam memberikan  keterampilan bahasa Inggris sebagai strategi kontributif dalam mengembangkan daya saing pemuda di era global. Sehingga pemuda yang ingin belajar di luar negeri ataupun bekerja  dapat berkomunikasi, membaca dan menulis dengan bahasa Inggris.
Bung Karno pernah berkata “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia!”, dengan kemampuan kita sebagai pemuda dalam berbahasa Inggris maka bukan tidak mungkin kepercayaan bung Karno kepada pemuda bukan hanya menjadi jargon agitasi tetapi akan terealisasi dengan semangat menaklukan dunia dengan cita rasa Indonesia. Salam Pemuda Indonesia!
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti “Saung Inggris National Essay Competition 2015” yang diselenggarakan www.wisdomnesiaenglish.com


*) Peserta National Essay Competition Kampung Inggris Bandung www.wisdomnesiaenglish.com /085659932860 / 7efa9b71

WE Academy
Saung Inggris Bandung
We Speak Scholarship
 ‪#‎SaungInggris‬ www.wisdomnesiaenglish.com
085659932860 / 7efa9b71
Google & FB ketik Saung Inggris
@wisdomnesiaEC



Esai ini menjadi Juara ke-3 ( Pengumuman Saung Inggris National Essay Competition )