Rabu, 01 Januari 2014

Dunia kampus dan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Oleh : Muhammad Kridaanto, Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Ketua IPNU UNNES



Perjuangan selama berabad-abad menuju kemandirian dalam mengatur negaranya sendiri menjadi modal awal merebut kemerdekaan Indonesia. Perjalanan yang panjang bertemu di sebuah titik inti dengan mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Melalui modal inilah segenap elemen bangsa berusaha mewujudkan kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Salah satu elemen penting yang menjadi cikal bakal pergerakan itu adalah para pemuda. Pemuda yang memiliki keberanian dan proses kematangan menuju kedewasaan memiliki naluri perjuangan dan kebebasan yang lebih luas. Apalagi jika ditambah dengan pendidikan yang dimiliki akan menambah amunisi tersendiri bagi para pemuda.

Di tingkatan pendidikan tertinggi, dunia kampus dan elemen yang berada di dalamnya memiliki suatu tanggung jawab moral dalam membangun kesepahaman dan peningkatkan kapasitas dari peranan perguruan tinggi dalam membangun insan cendekia di Indonesia.

Dalam dunia kampus didasari dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tanggung jawab inilah yang memberi garis haluan bagi berkembangnya peranan mahasiswa dalam mengisi kemerdekaan.

Kita tak akan lupa dengan gagasan-gagasan baru dan kreatifitas dari cendekiawan-cendekiawan muda ini. Atmosfer kampus yang mampu memberikan ruang untuk mengeksplorasi kemampuan mahasiswa tentu akan menambah nilai dari peran pendidikan. Ditambah lagi pendidikan merupakan pintu terbesar bagi penanaman karakter bangsa yang berkepribadian di tengah krisis karakter luhur bangsa yang semakin terpinggirkan.

Melalui pendidikan dan peran pemuda di perguruan tinggi dapat dijadikan wilayah strategis dalam memandang masa depan bangsa. Perguruan Tinggi menjadi contoh dari pengaturan secara sistemis harus tetap diutamakan sebagai ruang pemasakan yang bersifat tekstual-aplikatif, sehingga perguruan tinggi dapat menjadi simbol dari pembentukan sikap moral dan etika yang baik. Dan pada akhirnya mampu mencetak para generasi penerus yang baik, cerdas dan bermoral. Peran sekarang adalah bagaimana agar mahasiswa mampu mentransformasikan garis perjuangan melalui Tri Dharma Perguruan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Opini di Koran Muria Sabtu 21 September 2013

0 komentar :

Posting Komentar

Berikan komentar Anda untuk tulisan di atas...,