Kamis, 30 Januari 2014

Poin-Poin Penting "Janji Kebangsaan Kita"

JANJI KEBANGSAAN KITA


  • Judul                      :   Janji Kebangsaan Kita  
  • No. ISBN                :   9786021411100 
  • Penulis                   :   Anas Urbaningrum 
  • Penerbit                 :   Kepik 
  • Tanggal terbit        :   November - 2013 
  • Jumlah Halaman    :    264 
  • Jenis Cover           :    Soft Cover  
  • Kategori                :   Sosial-Politik 


Melihat profil para politisi kita memang tak akan ada habisnya. Karena citra yang cenderung negatif, karena media yang lebih suka memberitakan informasi negatif dari dampak The Art of Political War.

Istilahnya terjadi kesalahan dalam pendidikan politik (Political education) kepada masyarakat. Terlebih lagi hilangnya roh politik yang seharusnya digunakan untuk mencapai tujuan bersama dengan cara bijak dan bermartabat.


Ada satu tokoh muda yang menarik perhatian saya. Terlepas dari "tuduhan politik" yang  dialamatkan kepadanya. Ada suatu rasa penasaran tentang ide, pola pikir maupun sense of politic dari tokoh ini.


Anas Urbaningrum namanya. Buku yang saya pegang berjudul "Janji Kebangsaan Kita" merupakan salah satu dari hasil tulisan karya-karya Bang Anas.


Buku yang berisi tulisan-tulisannya yang terpublikasi di media massa maupun yang belum terpublikasi ini cukup menarik.  Buku yang berisi kumpulan esai sosial-politik.


Berbagai sudut pandang mengenai topik Kebangsaan, Agama, Pancasila, Kerukunan Beragama, sampai Politik dan Demokrasi diuraikan di buku ini.


Dari tulisan-tulisan tersebut akan membuat pemikiran kita bertambah, baik segi ilmu maupun nilai-nilai sosial.


Bagi saya politisi muda ini memang luar biasa, sebagai salah satu pentolan tokoh reformasi dan pejuang dalam mengawal tujuan reformasi di republik ini.


Ada beberapa kutipan dari @Sahabat_Anas mengenai buku ini untuk dijadikan renungan oleh hati dan pikiran kita. Berikut ini kutipan-kutipannya: 

  • Demokrasi produktif adalah demokrasi yang mampu menyelesaikan masalah.
  • Meritokrasi adalah agenda terpenting dalam membangun budaya demokrasi.
  • Demokrasi yang produktif adalah memfokuskan diri pada pencapaian demokrasi itu sendiri, yaitu kesejahteraan rakyat.
  • Menjadi Indonesia bukanlah suatu yang terberi, tapi dipilih, dan kemudian diperjuangkan.
  • Tugas besar kita adalah menghidupkan kembali ruh Pancasila sebagai ideologi yg hidup dan ideologi yg bekerja.
  • Kita tak mungkin memutar kembali jarum jam ke belakang. Bangsa ini sudah berjanji, menjadi bangsa Indonesia dan tugas kita adalah merawat janji tersebut.
  • Tuntutan utama para pejuang Reformasi adalah demokrasi yang fokus utamanya adalah kebebasan.
  • Demokrasi adalah fitrah kehidupan politik, sehingga layak diperjuangkan dengan sekuat tenaga.
  • Pengertian demokrasi yg paling minimalis adalah adanya pergantian kekuasaan secara berkala melalui pemilu.

Dalam prakata buku tersebut ditutup dengan kutipan puisi dari penyair Taufiq Ismail yang dikaguminya :


Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini

Tak ada pilihan lain

Kita harus

Berjalan terus

Karena berhenti atau mundur berarti hancur


(Taufiq Ismail, Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini, 1966)


Selamat membaca dan mengarungi sudut pandang unik dari seorang Anas Urbaningrum.

Saya termasuk salah seorang yang meyakini Anas belum titik, Anas akan melewati episode pertapaannya dengan baik dan makin matang. Anas akan titik, titik, titik dan … dengan halaman-halamannya berikutnya. Kita lihat saja. :-)

Salam Pergerakan,… 

0 komentar :

Posting Komentar

Berikan komentar Anda untuk tulisan di atas...,