Minggu, 26 Januari 2014

Resensi Buku : Jurus Dewa Mabuk ala Gus Dur

Judul                              : Jurus Dewa Mabuk ala Gus Dur
                                         Kumpulan Rekam Jejak KH                                                              Abdurrahman Wahid di Media Massa
Penyusun                      :    M. Rofiq Madji
Penerbit                        :    Pustaka Tebuireng
ISBN                              :    978-602-8805-12-4
Cetakan                        :    Januari 2012
Jumlah Halaman           :    xxii + 567 halaman
Peresensi                     :    Muhammad Kridaanto*

Merekam jejak tokoh yang satu ini memang sangat menarik. Dengan karakter yang kuat dan kadang sulit diprediksi banyak orang, tokoh ini mampu membuktikan bahwa tindakannya adalah tindakan nyata dalam membela kebenaran dan memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.

KH Abdurrahman Wahid atau sering dipanggil Gus Dur memiliki sejarah sendiri. Dalam berbagai bidang beliau berkiprah. Selain dikenal sebagai Kiai, Ulama, Politikus, Budayawan bahkan beliau mampu menjadi penghibur dengan guyonan-guyonannya. Tak berlebihan jika banyak sekali buku-buku yang telah terbit dan menceritakan tentang beliau baik dari segi ilmu agama, politik, biografi, guyonan, bahkan pengalaman-pengalaman pribadi beliau.

Buku ini merupakan salah satu buku yang berusaha mengungkap sosok Gus Dur dari rekam jejaknya di berbagai media massa. Buku yang disusun oleh M. Rofiq Madji berasal dari kliping-kliping dari media massa yang memuat Gus Dur sejak tahun 1980-an.

Dari rentang waktu yang cukup panjang ini, pembaca akan mendapat gambaran situasi yang mendampingi gerak kehidupan Gus Dur.

Perilaku, sikap maupun pemikiran yang “unik” ini membuat pembaca bisa mengarungi pemikiran Gus Dur. Juga bagi yang berpikiran sinis terhadap sosok ini akan mendapat melihat sudut pandang lain.

Buku ini terdiri dari delapan bagian, terdiri dari tujuh bagian perjalanan hidup  Gus Dur dan satu bagian lampiran.   Yang memuat berbagai garis besar, baik hubungan Gus Dur dalam segi agama, NU (Nahdlatul Ulama), Politik, maupun dalam tataran kiprah Gus Dur di PKB (Partai Kebangkitan Bangsa).

Buku ini menjadi referensi berharga bagi siapa saja yang ingin membaca jejak dari seorang kyai, politisi maupun budayawan yang memiliki bakat interdisiplineritas. Pemikiran Gus Dur yang kritis dan sering dianggap kontroversial karena ketidaktahuan dari latar belakang dari ucapan beliau. Kekritisan itu timbul karena perhatiannya terhadap ketidakadilan yang meraja lela.

Pengalaman beliau baik saat era orde baru,  perjuangan dalam era reformasi bahkan ketika menjadi presiden memang linier untuk membela keadilan. Sehingga sampai sekarang banyak orang yang sangat mengagumi baik pemikiran, anekdot, tulisan-tulisan maupun nasehat Gus Dur.

Maka tak berlebihan ketika tokoh ini menjadi Guru Bangsa dan teladan baik siapa saja, karena beliaupun juga memiliki sikap menghargai multikulturalisme. Hingga perjuangan beliau akan tetap dilanjutkan oleh para pengagum dan penerus-penerusnya.

* Salah satu Gusdurian (pengagum tokoh Gus Dur, dengan segala tingkah, pemikiran dan ilmunya)

0 komentar :

Posting Komentar

Berikan komentar Anda untuk tulisan di atas...,